Asbabul Wurud, Latar belakang datangatya Hadits

Apa Yang dimaksud dengan Asbab Wurud Hadits ?

Jawab:

Asbabul Wurud adalah sebab-sebab yang mendahului sabda Rasulullah saw. Sebagaimana Asbab Nuzul adalah sebab-sebab turunnya ayat. Perlu diketahui bahawa tidak setiap ayat memiliki sebab nuzul bahkan kebanyakannya tidak ada sebab nuzul demikian pula hadits tidak semua hadits memiliki sebab wurud. Sebagai misal sabda Rasulullah saw:

كَفَى بِبَارِقَةِ السُّيُوفِ عَلَى رَأْسِهِ فِتْنَةً

“Cukuplah kilatan pedang-pedang di atas kepalanya fitnah (cobaan) bagi syahid.”

Hadits ini diriwayatkan An-Nasai dalam As-Sunan, Al-Ashbahani dalam Ma’rifatush Shahabah melalui jalan Rasyid bin Sa’d dari seorang sahabat Rasulullah saw. Sebab wurud hadits ini adalah pertanyaan seorang sahabat kepada Rasulullah saw:

أن رجلا قال يا رسول الله ما بال المؤمنين يفتنون في قبورهم إلا الشهيد

Seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah kenapa kaum mukminin mendapatkan fitnah kubur (pertanyaan Munkar dan Nakir) sementara seorang yang Syahid tidak mendapat fitnah (kubur)?[1]

 

Adakah kitab-kitab Khhusus mengumpulkan Asbabul Wurud?

Jawab:

Sebagaimana asbabun nuzul, ulama juga memberikan perhatian untuk mengumpulkan pembahasan asbabul wurud diantara kitab-kitab tersebut adalah:

Kitab “Al-Luma’ fi Asbabi wurudil hadits” karya As-Suyuthy rahimahullah, (911 H) beliau menyebutkan dalam kitab ini 98 hadits beserta sebab wurudnya.

Kitab Al-Bayan Wat Ta’rif Fii Asbabi Wurudil Hadits Asy-Syarif, karya Asy-Syarif Ibrahim bin Muhammad bin Kamaluddin (1054-1120 H)


[1] Hadits Dishahihkan Al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 36 demikian pula dalam Shahih Tarhib wat Targhib, dan Shahihul Jami’. Hadits ini menerangkan salah satu masalah akidah, mengenai fitnah kubur. Fitnah kubur adalah pertanyaan malaikan Munkar dan Nakir kepada mayyit baik ia seorang yang beiman atau munafik dan kafir. Secara umum seluruh manusia mendapatkan fitnah ini, namun ada sebagian golongan manusia yang diselamatkan dari fitnah, tidak dihadapkan dengan fitnah kubur diantara mereka adalah para nabi dan Rasul demikian pula orang yang mati syahid sebagaimana ditunjukkan dalam hadits di atas.

Posted on Maret 1, 2012, in Tanya Jawab, Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar